Rabu, 07 November 2012

SDM industri kreatif perlu kenali potensi dan pasar domestik

JAKARTA - Upaya pemerintah mengembangkan industri kreatif  perlu dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mengenal potensi dan kekuatan pasar domestik.

Inilah salah satu topik yang mengemuka dalam diskusi dan roadshow yang digelar perusahaan konsultan bisnis dan merek skala global, DM-IDHolland.
Chairman & President South East Asia DM-IDHolland Daniel Surya mengatakan salah satu penyangga industri kreatif,  terletak pada penciptaan merek atau branding yang kuat.

Kekuatan tersebut dapat diperoleh melalui bekal ilmu di dunia pendidikan dan pengalaman di lapangan yang matang.

"Ini menjadi alasan kami roadshow ke sejumlah kampus. Tujuan kami sederhana, mengenalkan kepada mahasiswa memahami fungsi branding dan proses menciptakan brand," ujarnya di sela acara roadshow di Bina Nusantara (Binus) University, Rabu (31/10/2012).

Melalui roadshow tersebut, dia menuturkan para mahasiswa mengenal dan memahami branding untuk dijadikan landasan sebelum menuju dunia kerja.

Roadshow yang digelar DM-IDHolland tersebut merupakan sesi terakhir, setelah sebelumnya berkunjung ke Prasetia Mulya Business School dan STIKOM The London School Of Public Relations Jakarta.

Tema utama yang dibahas saat roadshow di Binus University mengupas 'How to Cook a Delicious Brand'.

Industri Kreatif Jadi Eskpor Unggulan


KEMENTERIAN Perdagangan mendorong pengembangan industri kreatif di Tanah Air sebagai salah satu produk ekspor unggulan. Banyak animasi karya anak negeri yang mampu bersaing di luar negeri sehingga tidak sedikit kualitas yang dihasilkan lebih bagus.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan, produk ekspor andalan Indonesia masih didominasi produk tekstil Industri kreatif terus mengalami pertumbuhan yang positif termasuk juga usaha animasi untuk industri film, iklan maupun video klip.

“Kita akan dorong agar animasi ini menjadi andalan ekspor karena banyak SDM dan potensi animator yang handal,” tuturnya pada sosialisasi Pekan Produksi Kreatif Indonesia (PPKI), Rabu (7/11).

Rencananya PPKI akan dilaksanakan selama lima hari dari 21-25 November di Epicentrum walk Jakarta. PPKI menjadi ajang bertemu pelaku industri kreatif di Tanah Air dan  Mengangkat tema "Yang muda Yang Berkreasi". Generasi muda diajak untuk terus berkreasi.

“Produksi animator Indonesia tidak kalah dengan animator luar negeri,” jelasnya.

Pada PPKI ini, nantinya para animator akan dipertemukan dengan animator luar negeri termasuk sharing keberhasilan dan kendala. Tantangan animator saat ini adalah pada sisi networking, desain, packaging maupun finansial.

Industri Kreatif RI Belajar dari Inggris


Di Inggris, ada 13 industri kreatif yang menjadi fokus perhatian.
VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Berkembang pesatnya industri kreatif di Indonesia mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya menggali potensi bisnis itu di Tanah Air. Salah satu di antaranya dengan menggandeng Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga, Inggris.

Dalam pembicaraannya dengan Menteri Kebudayaan, Komunikasi, dan Industri Kreatif Inggris, Ed Vaizey --di sela kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke negara tersebut--, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, sepakat untuk bekerja sama dalam bidang industri kreatif di antara kedua negara.
"Di Inggris, mereka juga melakukan pendekatan yang berbasis pada berbagai sektor dan ada 13 industri kreatif yang menjadi fokus perhatian mereka," ujar Mari dalam keterangan tertulis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diterima VIVAnews, Kamis 1 November 2012.

Menurut dia, di Indonesia pada awalnya hanya fokus pada 14 industri kreatif yang kurang lebih sama dengan Inggris, sebelum menambah satu, yakni kuliner. Selain itu, Inggris dan Indonesia mempunyai kesamaan lain mengenai tingkat komitmen politis terhadap pengembangan industri kreatif, karena Inggris dan Indonesia merupakan dua negara di dunia yang mengelola industri kreatif di tingkat kementerian.

Mari menambahkan, kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman hari ini, Kamis 1 November 2012, kedua negara diharapkan dapat menyumbang dan memajukan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki ragam budaya dan kearifan lokal yang menjadi modal penting dalam pengembangan ekonomi kreatif.
"Melalui nota kesepahaman ini, kami berharap akan ada pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam, melalui kerja sama yang lebih intensif dengan pemerintah Inggris," ujar Mari.

Indonesia-Inggris sepakati kerja sama industri kreatif

Ilustrasi (ANTARA News/Lukisatrio)

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Inggris menyepakati kerja sama di bidang industri kreatif melalui pertukaran informasi dan pengetahuan, peningkatan kapasitas (capacity building), pelatihan, penelitian, dan showcase khususnya untuk subsektor musik, film, fesyen, arsitektur, kriya, desain, animasi, permainan interaktif, digital, dan kuliner.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, ia telah melakukan pertemuan bilateral dengan Ed Vaizey selaku Menteri Kebudayaan, Komunikasi, dan Industri Kreatif United Kingdom (UK) pada Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga.

"Tujuan utama dari pertemuan bilateral adalah untuk membahas perkembangan industri kreatif di masing-masing negara serta tindak lanjut kerjasama dalam bidang industri kreatif diantara kedua negara," katanya.

Sebagai salah satu hasil dari pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia dengan Perdana Menteri Inggris, pada 1 November pukul 14.00 waktu setempat akan ditandatangani Nota Kesepahaman antarkedua negara mengenai kerjasama ekonomi kreatif.

Penandatanganan rencananya dilakukan oleh Menparekraf Mari Pangestu dan Menteri Kebudayaan, Komunikasi, dan Industri Kreatif Ed Vaizey, dan akan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Pemerintah Mimpi Animasi RI Jadi Andalan Ekspor

Ilustrasi (Foto: Corbis)

YOGYAKARTA – Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan industri kreatif di Tanah Air sebagai salah satu produk ekspor unggulan. Banyak animasi karya anak negeri yang mampu bersaing di luar negeri sehingga tidak sedikit kualitas yang dihasilkan lebih bagus.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan, produk ekspor andalan Indonesia masih didominasi produk tekstil Industri kreatif terus mengalami pertumbuhan yang positif termasuk juga usaha animasi untuk industri film, iklan maupun video klip.

“Kita akan dorong agar animasi ini menjadi andalan ekspor karena banyak SDM dan potensi animator yang handal,” tuturnya pada sosialisasi Pekan Produksi Kreatif Indonesia (PPKI), Rabu (7/11/2012).

Rencananya PPKI akan dilaksanakan selama lima hari dari 21-25 November di Epicentrum walk Jakarta. PPKI menjadi ajang bertemu pelaku industri kreatif di Tanah Air dan  Mengangkat tema "Yang muda Yang Berkreasi". Generasi muda diajak untuk terus berkreasi.

Pilih Bahasa

Ad Info

Statistik Blog