Jumat, 30 November 2012
INDUSTRI KREATIF BUTUH RUANG PAMERAN
BANDUNG : Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif menggandeng pemerintah kota bandung untuk memfasilitasi penyediaan ruang pamer bagi industri kreatif potensial.
Mari Elka Pangest, Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,mengatakan selama ini pegiat industri kreatif di Kota Bandung mengeluhkan tidak adanya fasulitas dari pemerintah daerah sebagai wadah untuk memasarkan berbagai produk yang dihasilkan.
Untuk itu, kementriannya akan bekerja sama dengan Pemkot Bandung guna menyediakan pusat pergelaran atau pameran.
“ Ini untuk memfasilitasi industri kreatif yang berkembang pesat di kota tersebut,” ujarnya di sela-sela membuka perayaan kirab budaya Cap Go Meh 2012 di Bandung akhir pekan lalu.
Dia menuturkan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif menobatkan Kota Bandung bukan hanya sebagai kota seni dan budaya, melainkan juga sebagai kota kreatif. Industri kreatif di kota tersebut dinilai telah berkembang begitu pesat beberapa tahun belakang ini.
Hal ini, ditunjukan dengan menjamurnyaaneka bidang bisnis, mulai dari distribution outlet (distro), factor outlet (FO), dan sejumlah bisnis kreatif lain. “ Kota Bandung bukan hanya kaya akan seni dan budaya, tapi juga bisa disebut sebagai kota kratif.”
Selain itu, sambungnya, Kota Kembang mamiliki sejumlah pusat desain seni rupa yang terletak di berbagai sudut kota.
Keberadaan beberapa kampus ternama seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), ikut membantu pengembangan potensi warga setempat.
Dalam kesempatan itu, Mari mendukung rencana Wali Kota Bandung Dada Rosada yang ingin menjadikan Bandung sebagai pusat seni,budaya,dan industri kreatif.
“Salah satu cikal bakalnya dalah munculnya industri distro dan seni rupa. Distro muncul di sini [Kota Bandung],dan didukung banyak pusat desain seni rupa di Kota Bandung,” katanya.
Dia menuturkan pihaknya tinggal memfasilati usulan pemerintah setempat yang ingin menjadikan Kota Bandung sebagai pusat seni, budaya, dan industri kreatif.
Dukung pariwisata
Dada Roada menuturkan industri kreatif di kota itu telah ikut andil mendukung dunia pariwisata. Dia mengungkapkan jumlah wisatawan dari Kota Bandung telah mencapai 4 juta wisatawan manca negara. “ Industri kreatif telah menjadikan Bandung dikenal di dunia intrnasional,” ujarnya.
Di sisi lain, Mari menyoroti keluhan utama dari pelaku industri kreatif selama ini adalah tidak tersedianya tempat untuk menampilkan hasil karyanya.
“Mereka kesulitan untuk menggelar pameran, dan kurang pemberdayaan. Mereka tidak terfasilitasi ,” katanya.
Dia menyayangkan jika Kota Bandung yang kaya akan kreativitas dan sumber daya manusia kreatif tersebut tidak terkelola dengan baik.
Padahal, ada banyak produk ekonomi kreatif unggulan terutama seni kriya dan fasyen.
Dia juga melihat seni arsitektur, desain seni rupa, dan teknologi informasi sangat berfotensi untuk dikembangkan di Bandung.
“Selain itu, arsitektur , hal-hal yang berbasis IT dan kuliner terutama pastry juga menjadi produk ekonomi kreatif dari Bandung,” ujarnya. (K30/K54/K9)
sumber : (redaksi@bisnis.co.id)
Pilih Bahasa
Ad Info
-
Cat di dinding memang akan terasa monoton bila warnanya itu-itu saja apalagi pada kamar anak-anak biasanya mereka ingin gambar tokoh kart...
-
Berikut beberapa tips dan ide untuk membuat design undangan pernikahan yang terbaik untuk membantu anda dalam cetak undangan nikah ada ba...
-
image mug) bisa membuat sebuah hadiah atau pesta menjadi lebih fantastis. Meskipun Anda dapat saja membeli mug bergambar melalui banyak tok...
-
Industri kreatif saat ini telah menjadi salah satu sorotan dalam pembangunan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya sumber daya manusia,...
-
Pengalaman bekerja di perusahaan keramik menginspirasi Muhammad Sofwan mendirikan usaha pembuatan mug berbahan keramik. Beda dari produse...
-
Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui apa pengertian dari digital printing. Artikel ini menjelaskan secara umum tentang pengertian ...
-
Adu Karya Karakter Indonesia (sumber AKKI) Bertujuan mengembangkan kreativitas anak bangsa di 5 kota di Indonesia. Kementerian Pariwi...