Selasa, 27 November 2012

Industri Animasi Tumbuh Sangat Pesat


JAKARTA, (PRLM).- Direktur Ekonomi Kreatif Berbasis Media Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Armain Firmansyah mengatakan, industri animasi tumbuh menjadi salah satu industri kreatif yang paling pesat perkembangannya di dunia. Demikian juga yang terjadi di Indonesia, sudah banyak kreator muda yang menghasilkan industri animasi dengan kualitas yang mengagumkan.

Menurut Armain, kemajuan teknologi komputer harus dimanfaatkan secara maksimal. Sudah banyak film-film animasi yang memanfaatkan kecanggilah spesial efek dari komputer. Bahkan film-film tersebut mampu meraih sukses di pasaran. Seperti film "Toy Story", "Finding Nemo", dan "Sherk". Kesuksesan tersebut menyeret pelaku industri animasi lainnya untuk lebih kreatif.


"Industri animasi sekarang memang sangat menggiurkan. Pemerintah pun mendorong para kreator Indonesia, agar bisa mensejajarkan diri dengan pelaku industri animasi lainnya di level internasional. Sejumlah program sudah dicanangkan dengan anggaran Rp 11 miliar. Itu bukti pemerintah sangat serius mendukung anak bangsa untuk berkreasi di bidang animasi-komik," ujar Armain saat jumpa pers pada Pekan Produk Kreatif Indonesia, di Epicentrum Walk, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sementara pada temu bisnis animasi di Pekan Produk Kreatif Indonesia, diangkat tema “Creating Local Animation Content for Global Consumption”. Salah satu pemateri, yakni Hiroshi Sasaki, Vice President of ANIPLEX Japan mengulas topik "Understanding of the Nature of Animation Content Industry".

Sasaki juga membahas beberapa poin penting yang berkaitan dengan strategi marketing merchandising, penerbitan, gaming, RBT, komik, boneka, stationey, fesyen yang secara tidak langsung merupakan pemberi keuntungan utama dalam suatu industri animasi.

Dalam temu bisnis itu, tampil juga Young Ki Lee, CEO Wonderwold Studio Inc Korea yang menyampaikan makalah apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam menjalin suatu kerja sama OEM (Original Equipment Manufacturer) co-production, hingga menjadi produser dalam kerja sama lintas sektor dengan berbagai negara.(Mun/A-147)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/212635

Pilih Bahasa

Ad Info

Statistik Blog