Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip News
-
▼
2012
(48)
-
▼
Oktober
(34)
-
▼
18 Okt
(8)
- Google Sebar Undangan Acara Misterius di 29 Oktober
- Kadin: 2025, RI Jadi Negara Industri Tangguh
- Festival Kawah Putih Kedua Siap Digelar
- Pelaku Industri Siap Bangun 100 Destinasi Wisata
- Newsweek akan hentikan edisi cetak
- Kemenakertrans: Industri Kreatif Atasi Pengangguran
- MEMILIH PELUANG INDUSTRI KREATIF
- Prospek Industri Kreatif di Indonesia
-
▼
18 Okt
(8)
-
▼
Oktober
(34)
Kamis, 18 Oktober 2012
MEMILIH PELUANG INDUSTRI KREATIF
Akhir akhir ini timbul kesadaran akan pentingnya kehadiran industri kreatif. Kenapa, karena industri kreatif berkembang dan muncul peranannya tanpa diperhitungkan sebelumnya.
Perkembangannya sangat tergantung kepada perubahan sikap hidup masyarakat, kemajuan ekonomi, globalisasi dan perubahan budaya. Perubahan-perubahan sikap dan perilaku berkembang dan dinamis sebagai akibat kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi.
Industri ini tumbuh seperti air mengalir. Sikap kita mesti menambah dan mendiversifikasinya, agar semakin maju semakin dapat merangsang berkembangnya industri kreatif. Salah satu yang mendasari kenapa lahirnya kementrian baru; kementrian parawisata dan industry kreatif.
Dapat diyakini bahwa perubahan sikap masyarakat menghasilkan permintaan turunan akan berbagai hal. Di antaranya semakin muncul pencinta kreasi seni; seperti musik, drama, film, dan sejenisnya. Kreasi ketatabogaan dan busana beserta kegiatan yang mengikutinya. Persoalannya masih banyak dan kompleks, bagaimana potensi industri kreatif dapat dipetakan, ditemukan akar masalah, kemudian dikembangkan sesuai dengan keperluan dan prospek pada masa yang akan datang.
Hingga kini pemahaman kita terhadap potensi industri kreatif masih terbatas; hanya sebatas bagaimana industri kreatif yang ada berkembang. Masih terbatas pengembangannnya yang mampu berdimensi lebih luas lagi. Mampu mensejahterakan pelaku-pelaku yang ikut di dalamnya.
Industri Kreatif
Dalam teori ekonomi mikro ditemukan bahwa semakin meningkat penghasilan rumah tangga, pola konsumsi akan berubah, dari banyaknya pengeluaran kebutuhan pokok menuju kepada pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier.
Kebutuhan tersier dari masyarakat sangat kompleks dan beragam. Namun jelas bahwa setelah pencapaian kebutuhan dasar, kemudian rumah tangga akan memilih berbagai kenikmatan dan meningkatkan nilai dari kehidupan. Diantaranya berkembangnya masyarakat pengguna seni, berkembangnya variasi penikmat makanan kuliner, berkembangnya mode, dan seterusnya.
Dulu kita tidak menyangkal begitu mereka yang berduit akan memerlukan baju yang banyak dengan mengikuti perubahan model-model ketatabogaan yang ada. Demikian juga, saat terjadi peningkatan penghasilan siapa yang menyangka orang akan memerlukan perawatan kulit, muka, rambut dan kuku; seperti gaya hidup kelompok masyarakat baru yang sering disebut metrosexual.
Sehingga sekarang munculnya bisnis-bisnis seperti itu menjadi menarik dan prospek untuk dipelajari, dipahami selukbeluknya. Dulu orang bepergian dengan pesawat tidak mengenal frequent flyer card, ada lounge dan bisnis reflexology di sana menjadi sangat banyak permintaannya. Banyak lagi bisnis ikutan dari perubahan teknology, perubahan pola hidup, dan perubahan penghasilan.
Response Daerah
Ketika industri kreatif sudah masuk menjadi salah satu ‘bagian’ yang dikembangkan oleh pemerintah, sebaiknya daerah daerah segera pula menyikapi hal ini. Untuk mengantisipasi ini, maka alangkah baiknya masing-masing daerah segera mencoba merumuskan creative bussiness planning dan implikasinya terhadap penyediaan tenaga kerja dan investasi.
Dalam kaitan ini yang sangat perlu diperbaiki adalah bahwa untuk membumikan munculnya berbagai corak bisnis kreatif tidaklah hanya cukup pada statement yang disampaikan oleh menteri parawisata dan industry, Dr. Marie L Pangestu, beberapa tahun terakhir. Namun daerah, sebagai front liner, segera menindaklanjutinya.
Beberapa industri kreatif yang dapat dikembangkan sesuai dengan peta kekuatan yang ada di daerah adalah sebagai berikut: 1). Kreasi seni; seperti seni musik, drama, film, dan sejenisnya. Mulai dari tenaga yang memproduksi alat bantu, pelaksana, pengelola, dan marketingnya; 2). Kreasi ketatabogaan: makanan, minuman, dan mengikutinya. Bisnis yang terkait dengan juice, sayuran, buahan, halal food, non kolestrol, sayur non-organik, dan sebagainya; 3). Florist dengan ketatalaksanaan dan penataannya; 4). Kreasi busana beserta kegiatan yang mengikutinya. Baju, celana, tas, ikat pinggang, jilbab dan sebagainya; 5). Kreasi audovisual beserta kegiatan yang mengikutinya. Seperti pengembangan fotografi, kampanye, iklan, dan sejenisnya; 6). Kreasi medicure dan kecantikan, mulai dari penata rambut, kuku, kulit, mata, pengobatan bekam, dan reflexology; 7). Kreasi media, yang terkait dengan perbukuan, majalah, koran, dan berbagai bentuk media baik yang dikembangkan secara audovisual maupun yang dikembangkan melalui bentuk lainnya, seperti e-learning; e-library, dan sebagainya.
Kendala dan Implikasi
Apakah industri kreatif hanya bertumbuh menjamur pada masyarakat yang sudah maju, atau metropolitan saja? Menurut pemahaman kita, bahwa sebenarnya di daerah-daerah bisa menemukan mana jenis dari industri kreatif yang menjadi kekuatan utama di masing-masing daerah. Setidaknya menggali keunggulan lokal yang kemudian dapat dikembangkan dan digunakan teknology untuk memasarkannya.
Kendala utama berada pada para motivator yang akan menjadikan industri kreatif menjadi berkembang. Bayangkan kalau ada tenaga yang mendorong untuk terwujudnya industri kreatif, maka akan berkembang kebutuhan tenaga kerja yang akan berpartisipasi untuk bekerja mendukung permintaan masyarakat.
Selain dari kendala itu, kendala lainnya adalah diperlukan pula pengembangan standar mutu dan kreatifitas dari pengembangan standar-standar dari industri kreatif.
Misalnya bagaimana bunyi ‘saluang’, salah satu kesenian di Minangkabau misalnya, akan berkembang kalau dalam tayangannya masih mengharapkan masyarakat Minang yang sangat sedikit jumlahnya membutuhkan seni ‘saluang’ tersebut. Sekiranya musik yang sama dikembangkan untuk kemasan masyarakat Jepang, maka akan memperoleh tempat tersendiri tentunya.
Inti yang kita ingin sampaikan dalam konteks ini adalah diperlukan penyusunan ‘road map’ industri kreatif, beserta bagaimana merencanakan, dan kebutuhan dana untuk mendukung perkembangan industri ini.
Dari analisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa industri kreatif adalah salah satu industri pendatang baru yang mesti dipetakan dan dikembangkan oleh masing-masing daerah. Kenapa?, karena adanya permintaan akan jenis produk barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat.
Untuk itu beberapa tahapan yang diperlukan adalah, Pertama adalah menyusun ‘Master Plan’ dan identifikasi potensi industri kreatif menjadi suatu keperluan pada saat ini. Lebih lagi industri kreatif termasuk sebagai salah satu rencana dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia (2010-2014). Kedua adalah memilih dan menyiapkan jenis industri kreatif selektif yang prospek. Ketiga adalah pengembangan SDM pelaksana dan pendukung. Keempat adalah diperlukan satuan organisasi dan tenaga yang handal ‘creativepreunerships’ untuk mengakomodasi perkembangan industri kreatif. Dan terakhir masukan ke dalam rencana di daerah disertai proses sosialisasi agar mendapatkan dukungan dari pemerintahan setempat.
PROF DR ELFINDRI
(Dosen MM-STIE HAS Bukittinggi dan Guru Besar SDM Unand)
sumber : http://www.harianhaluan.com/
Pilih Bahasa
Ad Info
-
Cat di dinding memang akan terasa monoton bila warnanya itu-itu saja apalagi pada kamar anak-anak biasanya mereka ingin gambar tokoh kart...
-
Berikut beberapa tips dan ide untuk membuat design undangan pernikahan yang terbaik untuk membantu anda dalam cetak undangan nikah ada ba...
-
image mug) bisa membuat sebuah hadiah atau pesta menjadi lebih fantastis. Meskipun Anda dapat saja membeli mug bergambar melalui banyak tok...
-
Industri kreatif saat ini telah menjadi salah satu sorotan dalam pembangunan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya sumber daya manusia,...
-
Pengalaman bekerja di perusahaan keramik menginspirasi Muhammad Sofwan mendirikan usaha pembuatan mug berbahan keramik. Beda dari produse...
-
Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui apa pengertian dari digital printing. Artikel ini menjelaskan secara umum tentang pengertian ...
-
Adu Karya Karakter Indonesia (sumber AKKI) Bertujuan mengembangkan kreativitas anak bangsa di 5 kota di Indonesia. Kementerian Pariwi...