Jumat, 19 Oktober 2012

Gutenberg, Kembangkan Mesin Cetak


JOHANNES Gutenberg, dianggap sebagai penemu mesin cetak di dunia. Namun sebenarnya ia hanya mengembangkan penggunaan mesin cetak sehingga menjadi sebuah mesin yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Pencetakan buku sebenarnya telah ada berabad-abad sebelum Gutenberg lahir loh. Salah satu contohnya adalah mesin cetak yang berkembang di China, yang teknologinya masih sangat sederhana menggunakan prinsip cetak blok.

Awalnya, Gutenberg mengembangkan huruf cetak yang bisa bergerak yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pi Sheng (orang China) sekitar abad ke-11.

Kemudian  Gutenberg berhasil menggabungkan semua unsur mesin cetak seperti huruf cetak yang bergerak, prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang sempurna, penggunaan tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan, dan penggunaan bahan cetakan semisal kertas sehingga menjadi sebuah mesin cetak yang lebih produktif.

Dengan teknologi percetakan yang dikembangkannya, maka produksi buku dan bahan cetakan dapat dilakukan secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kelebihan mesin cetak Gutenberg dengan mesin cetak yang ada sebelumnya terletak pada segi produksi besar-besarannya.

Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg lahir di Kota Mainz, Jerman sekitar tahun 1398. Gutenberg merupakan putra bungsu dari pedagang kelas atas Friele Gensfleisch zur Laden dan Else Wyrich. Pada tahun 1411, terjadi pemberontakan di Mainz sehingga ia harus pindah ke Strasbourg dan tinggal di sana selama 20 tahun. Kemudian ia pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.

Ada lagi nih… Gutenberg juga telah menyempurnakan campuran logam untuk membentuk cetakan huruf dengan gabungan timah hitam, antimon dan timah yang masih baru digunakan hingga abad ke 20. Untuk bahan percetakannya, ia menggunakan naskah yang terbuat dari kulit binatang dan kertas. Tahun 1468, Gutenberg meninggal dan dimakamkan di gereja Franciscan, Mainz.  (*/nin)

sumber : http://www.fajar.co.id/

Pilih Bahasa

Ad Info

Statistik Blog